Penormalan pada kamera full spectrum NIKON dengan lensa 18-55 (kit) memanfaatkan hot mirrornya sendiri

Untuk penormalan ini aku harus mengakui nikon lebih unggul  dibandingkan canon. Aku sendiri bukan pecinta nikon, memegang nikon terasa membingungkan. Tapi ada yang menarik dari nikon yaitu sensornya memiliki ukuran yang sedikit lebih besar dibanding canon ( tuk sama sama yang non full frame lho) maka  secara otomatis hot mirror pasti lebih besar kan, dan lensa lensa kit nikon diameternya kecil , hanya 52mm dibanding kit canon yang 58mm. Ada kemungkinan saat hot mirror dijadikan filter, bisa mengcover seluruh area cakupan lensa dalam kondisi paling wide  ( pada 18mm nya)
Akhirnya datanglah d90 yang diminta untuk dioprek, yaa experiment jalan lah sambil cari duit dari ongkos oprek. Ternyata memang hot mirror nikon lebih besar daripada canon, dan jelas lensa kit nikon lebih kecil dari canon , maka setelah hot mirror dibuat menjadi filter yang diulir di depan, hasil test saat hot mirror ditaruh didepan nikon D90 full spectrum dapat dilihat di bawah. 
semua gambar diambil dengan lensa afs 18-55,  di set ke 18mm. 
  



sayang sekali aku tidak bisa mengexplore lebih jauh  nikon ini karena sangat terburu2 harus segera dikembalikan ke yang punya, sementara buat aku , memakai nikon sangat butuh penyesuaian karena rasanya semua berkebalikan dengan canon.Focusing dengan auto focus saja rasanya susah banget jika menggunakan nikon karena kurang paham fitur2 yang ada.Tapi untunglah masih bisa dapat gambar. Berikut ini kesimpulan hasilnya.

estimasiku tidak begitu tepat, ternyata hot mirror masih agak kekecilan yang membuat ada vignete, tapi vignete ini menurutku masih dapat diterima, dan jika pun di crop dengan rasio 4:3 itu vignet ini bakalan hilang.jadi aku anggap hot mirror nikon  ini masih bisalah dianggap menormalkan kamera nikon full spectrum dengan  lensa kit afs 18-55 dengan sedikit vignet pada 18mm. 
jelas ini beda banget dengan canon  saat dilakukan penormalan dengan hot mirrornya sendiri, hot mirror canon hanya dapat melakukan penormalan pada rentang 38-55 pada lensa efs 18-55.

Jadi kesimpulan dariku, jika menginginkan kamera DSLR dengan kemampuan bisa normal, bisa full spectrum, bisa infrared , bisa false color , dengan harga yang cukup murah ( tanpa harus beli tiffen hot mirror yang harganya mengerikan ) ,hehehehehe pinginnya kok banyak banget yaa, maka pakailah nikon DSLR yang dioprek full spectrum (yang bukan full frame lhoo) lensanya pakai kit AFS 18-55 atau lensa apa saja selama filter threadnya 52mm,  maka anda dapat  kamera all in one.
NB:
pada setiap DSLR yang dioprekkan di aku , maka hot mirror akan dirubah menjadi filter. Hot mirror kamera tidak akan bisa dikembalikan lagi ketempatnya. Ini berlaku pada semua DSLR yang ku oprek. Jadi harap memahami konsekuensi dari oprek kamera.